EDUFREN
Belajar itu Seru dan Menyenangkan

Festival Guru 2023: Kelas Inspiratif Hari Kedua

Bismillahirrahmanirrahim

festival guru

Festival guru 2023 diselenggarakan selama 3 hari yaitu di tanggal 17, 18 dan 19 November 2023. Festival guru 2023 merupakan program kolaborasi untuk mendukung guru hebat di Indonesia, sebagai bentuk apresiasi dan selebrasi memperingati Hari Guru Nasional. Terdapat 50 kelas inspirasi online yang bisa diikuti oleh semua guru hebat se-Indonesia.

50 kelas inspirasi online ini diselenggarakan oleh ORBIT360 yang merupakan warisan dari Bapak BJ Habibie dan Ibu Ainun Habibie yang senantiasa berkomitmen dalam mendukung upaya peningkatan kualitas guru di tanah air. Ke-50 kelas tersebut mengangkat tema beragam yang akan sangat bermanfaat dalam pengembangan kapasistas guru.

Masih ada satu hari lagi untuk bisa mengikuti kelas gratis dari Festival Guru 2023 yang diselenggarakn oleh ORBIT360. Bagi yang ingin mendaftar silahkan meluncur ke webiste Festival Guru

Festival Guru 2023
Sumber: IG guru.dikdas.kemdikbud


Day 2: Festival Guru 2023

Kenapa saya baru ikut di hari kedua? Heheh .. karena saya ketinggalan informasi, saya baru mendapatkan info tentang festival guru ini kemarin, maka baru kemarin pula saya bisa mendaftarkan diri. Untungnya saya masih bisa mengikuti hari kedua dan Insyaa Allah hari ketiga esok hari.

Jadi setelah mendaftarkan diri kemarin sore, malamnya saya mendapatkan sebuah pesan Whatsapp mengenai jadwal day 2 festival guru beserta link susunan acara dan virtual backgroundnya--termasuk link virtual zoom kelas yang boleh kita pilih.

Secara umum ada 6 jadwal setiap hari, yaitu pada pukul 09.00 WIB, 10.00 WIB, 11.00 WIB, 13.00 WIB, 14.00 WIB, dan jam terakhir yaitu 15.00 WIB. Masing-masing waktu tersebut tersedia pilihan kelas dengan materi-materi yang sangat luar biasa. Saya sendiri di hari kedua ini memilih 6 kelas untuk saya ikuti.


Kelas Pertama: Pengolahan Perilaku dengan Pendekatan Mindfulness

festival guru

Kelas pertama ini dibawakan oleh Bapak Yudo Hato Balibo Timtim, yang pembahasannya mengenai pendekatan Mindfulness dalam pengolahan prilaku siswa. Sayangnya saya terlambat masuk ke dalam kelas ini karena saya menyaksikan live score Pak suami yang sedang berjuang tes PPPK, heheheh. Jadinya saya baru masuk di pukul 10.30 WITA dan saat masuk materi sudah berada di ujung pembahasannya, tetapi saya masih bersyukur karena bisa ikut di dalam pembahasan sesi tanya jawab. 


Kelas Kedua: Pembelajaran Digital yang Membelajarkan

festival guru

Di sesi kelas kedua ini--Jam 10.00 WIB ada 3 kelas yang berbeda, tetapi saya memilih untuk mengikuti sesi pembelajaran yang dibawakan oleh Dr. Uwes Anis Chaeruman, M.Pd, saya pernah mengikuti kuliah umum yang beliau sempat isi pada Kuliah Umum PembaTIK Level 4 Tahun 2023 di bulan Oktober yang lalu.

Sama seperti pada kuliah umum PembaTIK, materi yang Dr Uwes bagikan juga masih terkait dengan TPACK (Tekchnological pedagogocal dan content knowledge). Ada tiga kasus ilustratif dalam penerapan pembelajaran di kelas.

Kasus 1

Riri adalah seorang guru di daerah yang terpencil belum ada listrik dan internet dan mengajar SD (Sekolah Dasar). Riri ingin mengajarkan materi IPAS tentang perubahan wujud, apa yang dilakukan oleh Riri? Riri memberikan kejutan dengan melakukan pembelajaran di luar kelas, lalu melakukan permainan role play bermain peran (Ayam, Musang dan Kandang), setalah itu Ibu Riri melakukan pembelajaran kolaboratif (Anak-anak ditugaskan untuk mengambil barang-barang selama Ibu Riri menyanyi dan mengklasifikasikannya dalam bentuk zat padat, cair dan gas). Setalh itu Ibu Riri masuk kelas dan memberikan refleksi dan memberikan tugas proyek.

Kasus 2

Syarif adalah seorang guru di kota dengan insfraktukur yang lengkap. Pak Syarif melakukan hal yang sama dengan Ibu Riri, yang berbeda adalah penggunaan TIK saat memberikan tugas kepada anak didiknya untuk memotret benda-benda yang ada dilingkungan sekolah, dan setelahnya menugaskan anak-anak untuk mengkasifikasikan foto-foto tersebut berdasarkan sifatnya--padat, gas can cair. Proyeknya adalah anak-anak ditugaskan untuk membuat vlog.

Kasus 3

Malik adalah guru yang baru selesai melaksanakan pelatihan Canva dari Pusdatin, Malik mengajar di Kota, dan dia membuat presentasi yang sangat luar biasa dengan menggunakan canva. Malik kemudian melakukan presentasi dalam kelas, setelah itu melakukan tanya jawab dan memberikan PR.

Yang manakah dari ketiga kasus tersebut yang merupakan pembelajaran modern yang membelajarkan?

Kasus 1 adalah "Merdeka Belajar" walaupun menggunakan teknologi sedia kala, dalam hal ini tidak ada unsur teknologi dalam bahasa awam, tapi menggunakan teknologi pembelajaran. Dalam satu sesi pembelajaran ada banyak model pembelajaran yang Ibu Riri gunakan.

Kasus 2 adalah "Merdeka Belajar". TPACK terlihat dalam kasus yang 2 ini, dengan menggunakan teknologi modern.

Kasus 3 BUKAN "Merdeka Belajar". Pembelajarannya kuno walaupun menggunakan teknologi yang sangat modern.

Seorang sahabat PembaTIK diharapkan berada pada kasus 2, kalaupun memang berada pada sekolah yang terpencil maka minimal berada pada posisi 1, tetapi apabila seorang guru masih di posisi 3, saatnya untuk "BERTAUBAT"

Kelas Ketiga: Blogger Indonesia

festival guru

Sama seperti sesi kelas kedua, di sesi kelas ketiga ini juga terdapat 3 pilihan kelas dan saya tertarik dengan kelas tentang blogger Indonesia yang dibawakan oleh blogger terkenal Indonesia yaitu Ibu Anandita Puspitasari. Kebetulan saya juga adalah seorang blogger yang berusaha menjadi blogger profesional jadi saya sangat tertarik dengan kelas pengembangan diri ini.

Selain materi tentang blog, Ibu Anandita juga membawakan materi tentang konten media sosial dan bagaimana membangun branding di berbagai media sosial yang sedang trend di Indonesia, secara umum 3 aplikasi yang sangat populer di Indonesia yaitu whatsapp, Instagram dan facebook dengan masing-masing karakteristiknya. Ibu Anandita banyak membagikan tips dalam mengembangkan media sosial ini agar kita bisa menjadi seorang pendidik yang dapat memanfaatkan media sosial dengan baik.

Kelas Keempat: Kerativitas; Kekuatan Dahsyat Dunia Visual Kreatif

festival guru

Materi keempat dimulai pukul 13.00 WIB dan dengan 3 pilihan kelas. Pilihan saya sendiri jatuh pada materi yang dibawakan oleh Bapak Wahyu Aditya yang merupakan founder dari hellomotion yang bergerak dibidang grafis dan juga membangun hellomotion high school yang sangat menjunjung tinggi kreativitas anak-anak didiknya.

Dari pemaparan materi yang beliau bawakan mengenai anak-anak didik di sekolah yang beliau bangun, anak-anak itu adalah anak-anak yang merdeka dan mampu mengekspresikan dirinya dan menunjukkan bakat luar biasa yang mereka miliki--karena pendidikan yang luar biasa tersebut akhirnya menghasilkan anak-anak yang sama luar biasanya sesuai dengan bakat mereka, ada yang sudah menghasilkan album sendiri, membuat film pendek sendiri yang sudah menembus film festival luar negeri, ada yang mampu membuat animasi, dll, Masyaa Allah.

Kelas Kelima: Menyelematkan Generasi Muda dari HOAX

Metari kelima ini dibawakan oleh Bapak Harry Sufehmi, sayangnya saya juga terlambat masuk di kelas kelima ini karena harus melaksanakan sholat ashar terlebih dahulu. Jadi saya baru masuk di pertengahan kelas hingga sesi tanya jawab. Materi yang beliau bawakan sangat luar biasa, saya juga jadi tahu satu website yang bisa menangkal berita-berita HOAX.

Kelas Keenam: Dasar-dasar Pedagogik yang Mutlak Perlu Dikuasai oleh Setiap Pendidik

festival guru

Materi terakhir di hari kedua Festival Guru 2023, sekaligus materi yang sangat luar biasa. Selama mengikuti Festival Guru di hari kedua ini, materi terakhir inilah yang paling membekas dalam hati saya, sebab rasanya saya seperti tertampar. Materi ini dibawakan oleh Dr. Fidelis Waruru, MSc.Ed.

Beliau membawakan materi tentang dasar Pedagogik yaitu tentang ilmu kepribadian manusia, bagaimana setiap prilaku manusia didorong oleh tujuan atau cita-cita yang sebelumnya sudah terbentuk di alam bawah sadar manusia. Dimana hal ini dikarenakan oleh rekaman pengalaman, naluri dan potensi bawaan yang ada dalam diri manusia.

Yang membuat materi begitu spesial dan membekas adalah tentang bagaimana sosok guru itu ternyata punya peran yang sangat penting dalam membuat dan medorong prilaku manusia ini, melalui serangkaian rekaman pengalaman yang diberikan oleh guru itu sendiri. Bagaimakah kita selama ini? Apakah kita sudah banyak memberikan pengalaman yang menyenangkan kepada anak didik kita? ataukah malah sebaliknya, pengalaman yang kita berikan malah pengalaman yang membuat luka traumatis pada anak didik? Mari sama-sama menginstrospeksi diri.


Referensi:

www.festivalguru.id

Posting Komentar