Bismillahirrahmanirrahim
Tahun ajaran baru, kelas baru dan amanah baru, hehehe ... Setidaknya itu yang terjadi pada diri saya. Setahun yang lalu sama diberikan amanah sebagai wali kelas 1, tahun ini saya kembali diamanahkan menjadi wali kelas 5.
Maka tahun ini saya merasakan kelas baru dan pengalaman baru. Di tahun ajaran 2022/2023 saya sempat menjadi wali kelas 5, tapi saat itu kurikulum yang diterapkan masih kurikulum 2023, tahun ini adalah tantangan tersendiri sebab ini kali pertama saya menggunakan kurikulum merdeka di kelas tinggi.
Mengajar di kelas tinggi punya kelebihan tersendiri, sebab anak-anak di kelas ini sudah mulai mengerti yang mana yang baik dan mana yang tidak dan mereka sudah bisa diajak berdiskusi mengenai banyak hal. Tapi ada kalanya situasi kelas menjadi tidak terkontrol, saat anak-anak mulai ribut dan susah konsentrasi atau ada beberapa siswa yang menganggu temannya yang lain.
Jika sudah seperti itu, kesabaran guru akan sangat diperlukan, tapi eitsss ... Ada cara sebenarnya supaya membuat suasana kelas menjadi lebih asik dan membuat proses belajar mengajar menjadi lebih efektif.
Apa itu?
Salah satu cara membuat suasana kelas menjadi lebih asik dan proses pembelajaran menjadi lebih efektif adalah dengan membuat kesepatakan kelas.
Apa sih Kesepakatan Kelas itu?
Saya pertama kali mendengar istilah kesepakatan kelas saat Pak Suami yang tahun lalu mengikuti Pelatihan Guru Penggerak memberikan ilmunya kepada saya dan saya merasa sangat bersemangat untuk menerapkan kesepakatan kelas ini di kelas saya sendiri.
Kesepakatan kelas bisa kita anggap sebagai aturan main di dalam kelas, tapi bukan aturan yang baku dan kaku yang membuat anak-anak menjadi takut. Kesepakatan kelas yang kita buat ini harus dibuat dan didiskusikan bersama warga kelas---baik siswa maupun guru. Semua warga kelas punya peranan yang sama pentingnya dalam membuat kesepakatan kelasn ini sehingga dengan begitu akan menciptakan suasana belajar yang nyaman dan menyenangkan.
Pentingnya Kesepakatan Kelas
Kelas Menjadi Lebih Rukun
Dengan adanya kesepakatan kelas, semua warga kelas menjadi tahu batasan-batasan dalam berinteraksi dengan sesama teman, guru dan warga sekolah, sehingga tidak ada yang merasa tidak nyaman dan tersinggung karena semua saling menghormati dan menghargai.
Belajar Menjadi Lebih Fokus
Saat situasi kelas kondusif dan dapat terkontrol, kita menjadi lebih fokus dalam melaksanakan proses pembelajaran di kelas, sehingga anak didik pun menjadi mudah dalam menyerap pelajaran.
Tidak Ada Rasa Takut dalam Belajar
Dengan membuat kesepakatan kelas, semua warga kelas lebih mudah untuk diingatkan dalam menerapkan 5S (Senyum, Sapa, Sopan, Santun dan Salam), sehingga tidak ada lagi rasa takut pada diri anak didik karena Bapak/Ibu guru juga mengajar dengan konsep 5S tadi, anak didik juga saat mengingatkan temannya akan menggunakan konsep 5S.
Kelas Menjadi Lebih Rapi
Dengan kesepakatan kelas, anak-anak juga menjadi lebih paham akan tanggung jawabnya dalam menjaga kebersihan diri, lingkungan kelas dan lingkungan sekolah. Sehingga tanpa perlu banyak arahan, mereka sudah lebih tahu apa yang akan mereka perbuat untuk menjaga kebersihan.
Merasa Menjadi Bagian dari Kelas
Dengan terlibat dalam membuat kesepakatan kelas, anak didik juga merasa menjadi bagian dari kelas dan punya tanggung jawab untuk menjaga suasana kelas yang sudah tercipta, jadi guru tidak akan terlalu repot dalam melaksanakan tugasnya menjaga kelas tetap kondusif.
Bagaimana Cara Membuat Kesepakatan Kelas?
Diskusi Kelas
Memulai dengan Bapak/Ibu guru memulai diskusi kelas tentang pentingnya kesepakatan bersama. Guru mengajak biswa untuk berbagi ide dan harapannya terhadap kelas yang menurut mereka ideal untuk ditempati belajar.
Brainstorming
Setelah proses diskusi selesai, guru selanjutnya mulai mengajak siswa untuk menuliskan semua ide yang mereka miliki. Saya senditi menggunakan metode stiky note---yaitu dengan membagikan kertas sticky note kepada anak didik dan menyuruh mereka menuliskan ide yang mereka miliki dan menempelkannya di papan tulis.
Mengelompokkan Ide
Setelah semua ide anak didik tertempel di papan tulis, Langkah selanjutnya adalah mengelompokkan ide-ide sejenis dan memilah yang mana yang penting dan relevan dengan kondidi kelas.
Merumuskan Kesepakatan Kelas
Setelah mengelompkkan ide, guru lalu memilih kalimat-kalimat ide tersebut dan membuatnya menjaid lebih mudah dipahami. Yang harus diperhatikan adalah membuat kalimat kesepatakan kelas menjadi bentuk yang positif, hindari kalimat negatif seperti "Jangan" atau "Tidak". Sebagai contoh ubah kalimat "Tidak membuang sampah sembarangan" menjadi "Menjaga kebersihan kelas dan sekolah"
Menyusun Kesepakatan Kelas
Langkah selanjutnya adalah menyusun kesepakatan kelas dalam bentuk poster atau sesuatu yang indah untuk dilihat. Saya sendiri membuatnya dengan bantuan desain dari canva sehingga menjadi lebih indah untuk dilihat. Saya membuatnya dalam ukuran yang agak besar sehingga bisa untuk kami tanda tangani.
Menandatangani Kesepakatan Kelas
Terakhir adalah dengan mengajak semua warga kelas---termasuk guru untuk menandatangi kesepakatan kelas yang telah kita buat bersama sebagai tanda komitmen untuk mematuhinya.
Contoh Kesepatakan Kelas
Berikut adalah contoh desain kesepakatan kelas yang kami buat di kelas 5 SDN 003 Balla:
Kesepatakan Kelas di Kelas V SDN 003 Balla |
Kesimpulan
Kesepakatan kelas itu bukan sekedar aturan kelas yang harus untuk ditaatai, tetapi ia juga merupakan komiteman kelas yang telah dibuat bersama untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, positif dan prosuktif. Dengan membuat kesepakatan kelas, kita tidak hanya belajar mengenai pelajaran sekolah, tetapi juga belajar tentang kerjasama, saling menghargai dan menghormati serta bertanggung jawab dengan kesepatan yang telah kita buat bersama.Kesepakatan kelas adalah investasi jangka panjang yang memberikan manfaat yang sangat besar terhadap proses belajar mengajar di kelas.
Posting Komentar