EDUFREN
Belajar itu Seru dan Menyenangkan

Mengenal Kurikulum Merdeka Melalui Video Inspirasi pada PMM (Platform Merdeka Mengajar)

 Bismillahirrahmanirrahim

Mengenal Kurikulum Merdeka Melalui Video Inspirasi pada PMM (Platform Merdeka Mengajar)

Tulisan ini adalah resume dari Video Inspirasi topik Merdeka Belajar yang ada pada PMM--Platform Merdeka Mengajar, yang menjadi tugas akhir saya pada pembelajaran Level 1 PembaTIK dari Kemdikburistek.

Kurikulum Merdeka

Kurikulum merdeka dirancang untuk semua jenjang mulai dari PAUD sampai dengan Pendidikan Menengah, baik di jalur formal maupun non formal. Berikut adalah penjelasan singkat pengimplementasian Kurikulum Merdeka pada setiap jenjang pendidikan.

PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini)

Pada jenjang PAUD, pembelajaran menekankan pada proses bermain sambil belajar sebagai upaya membuat anak senang belajar, mulai mandiri dan menunjukkan perkembangan kognitif, sosial, emosional dan spiritual sesuai dengan tahapannya. Perbedaannya pada kurikulum merdeka mengedepankan kegiatan berliterasi, bukan mengajar anak untuk mampu membaca tetapi guru menggunakan buku bacaan untuk merancang beragam kegiatan yang membuat anak menyukai dunia bacaan, misalnya membacakan buku, bercerita atau bermain drama dan lainnya. Maka dari itu satuan pendidikan perlu menyediakan buku bacaan yang menarik dan memantik keinginan anak-anak dalam berliterasi.

SD (Sekolah Dasar)

Pada jenjang SD, kurikulum merdeka dirancang agar transisi dari PAUD ke SD berjalan mulus. Capaian pembelajaran di awal kelas satu tidak menuntut murid untuk bisa membaca, menulis dan menghitung. Struktur kurikulum pada jenjang SD tidak banyak berubah, kecuali pada mata pelajaran IPA dan IPS digabungkan menjadi 1 mata pelajaran yaitu IPAS, selain mengurangi materi hal ini juga bertujuan untuk memahamkan murid tentang ilmu pengetahuan sebagai cara untuk melihat dan mengekplorasi lingkungan, alam dan sosial budaya dalam keseharian.

Pada kurikulum merdeka di SD juga mulai diperkenalkan pembelajaran berbasis proyek sebagai pembelajaran kokurikuler, yang merupakan kegiatan yang kontekstual, kolaboratif dan berorientasi pada pemecahan problem atau pembuatan karya. Pembelajaran ini dirancang untuk mengembangkan kompetensi dan karakter profil pelajar pancasila. Pada pembelajaran olahraga dan kesenian di kurikulum merdeka ini berorientasi pada praktek tanpa banyak teori, sehingga anak murid tidak diberikan buku tes pada dua mata pelajaran ini.

Pada kurikulum merdeka, pelajaran bahasa inggris hadir sebagai mata pelajaran pilihan bagi satuan pendidikan yang ingin mengimplemantasikannya, apabila memiliki sumber daya yang memadai. Untuk menerapkan kurikulum merdeka ini, guru perlu mempelajari capaian pembelajaran pada kurikulum merdeka beserta elemen dan tahapan perkembangan profil pelajar pancasila dan merancang pembelajaran berbasis projek yang akan diterapkan.

SMP (Sekolah Menengah Pertama)

Pada jenjang SMP ada tambahan mata pelajaran yaitu informatika sebagai mata pelajaran wajib, guru dengan latar belakang informatika, matematika atau IPA perlu disiapkan untuk mengetahui CP--capaian pembelajatan dan Metode pembelajaran untuk mapel informatika. Mata pelajaran olahraga dan seni menekankan pada orientasi praktek--sehingga tidak ada buku teks untuk murid. Untuk mata pelajaran seni satuan pendidikan bisa memilih satu dari beberapa cabang seni yang tersedia. Pembelajaran berbasis projek mendapatkan porsi lebih banyak. Untuk merancang pembelajaran berbasis projek, guru perlu mempelajari capaian pembelajaran dan P3--Profil Pelajar Pancasila. 

SMA (Sekolah Menengah Atas)

Kurikulum Merdeka pada jenjang SMA membawa banyak perubahan terutama dengan tidak adanya peminatan IPA, IPS atau bahasa--semua murid akan mengikuti semua pelajaran seperti saat mereka SMP. Mapel yang awalnya terpisah kini menjadi mata pelajaran yang sama, contohnya Kimia, Fisika dan Biologi menjadi satu Mapel yang sama yaitu IPA. Guru kelas 10 dan guru BK sangat berperan untuk memandu murid dalam konsultasi karir. Kelas 11 dan 12 bisa memilih mapel yang mereka minati, idealnya pilihan ini sejalan dengan pilihan kuliah dan karir yang anak didik inginkan. Kedepannya dengan pelaksanaan kurikulum merdeka ini akan ada mapel yang akan banyak diminati dan kurang diminati. Jika ada mapel yang peserta didiknya sedikit, maka sang guru dapat menjadi kordianator P5--Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan mengajar mata pelajaran lain. 

SMK (Sekolah Menengah Kejuruan)

Pada jenjang SMK, kurikulum merdeka bertujuan untuk menyiapkan siswa SMK agar siap menghadapi dunia kerja setelah mereka lulus. Pelajaran di SMK harus lebih fleksibel dan adaptif dalam pembelajaran. Dalam kurikulum merdeka industri dilibatkan secara aktif dalam pengembangan kurikulum, agar pembelajaran selaras dengan kebutuhan dunia kerja. Struktur Kurikulum menjadi lebih sederhana dengan mata pelajaran umum dan kejuruan dengan proporsi mapel kujuran meningkat menjadi 70 %. 

Dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) ada tema wajib yaitu "Kebekerjaan", tema ini bertujuan untuk membangun pemahanan antara pengetahuan dengan kondisi reel di dunia kerja. Praktik kerja lapangan memiliki alokasi 6 bulan bagi SMK dengan program 3 tahun dan minimal 10 bulan untuk SMK dengan program 4 tahun. Pembelajaran berbasis projek harus mengintegrasikan mapel lain untuk mengasah kemampuan siswa SMK. Berbagai mapel pilihan juga diberikan agar siswa dapat mengasah kompetensi sesuai dengan passion mereka.

Kurikulum merdeka pada jenjang SMK ini akan mendorong tercapainya kompetensi krusial untuk siswa SMK dan menyiapkannya pada kehidupan selanjutnya, bekerja, berwirausaha atau melanjutkan kuliah. Dengan Kurikulum Merdeka pembelajaran SMK semakin selaras dengan dunia kerja dan menghasilkan lulusan terbaik.

PKBM

Kurikulum merdeka pada PKBM mencakup beberapa keterampilan. Kelompok ini dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan berbasis Profil Pelajar Pancasila (P3). Capaian mata pelajaran wajib kelompok umum disusun berdasarkan strandar nasional pendidikam dan sama dengan capaian pembelajaran jenjang pendidikan formal. Strukturnya terdiri dari beberapa mapel umum dan pemberdayaan serta keterampilan. Untuk mapel pemberdayaan dilaksanakan dalam bentuk P5 (Pojek Penguatan Profil Pelajar Pancasila), Capaian Pembelajaran dapat digunakan untuk semua peserta didik tanpa membedakan jenis disibilitas yang dimilikinya.

Capaian Pembelajaran di pendidikan khusus dibuat untuk peserta didik berkebutuhan khusus, fase yang digunakan untuk peserta didik tersebut menggunakan usia mental sebagai acuan, penentuan fase berdasarkan pada hasil essemen diagnostik. Untuk peserta didik berkebutuhan khusus tanpa hambatan intelektual dapat mengguankan Capaian Pembelajaran yang sama dengan sekolah reguler dengan modifikasi kurilulum.

Strukutur kurikulum pada PKBM berfokus pada lifeskill dan kemandirian sehingga muatan keterampilan memegang porsi terbesar baik di SMP-LB maupun SMA-LB yang ditunjang dengan Capaian Pembelajaran yang khusus untuk penyandang disabilitas.

Pada Kurikulum Merdeka kedudukan program berkebutuhan khusus menjadi mapel wajib yang berdiri sendiri di jenjang SD sampai SMA, satuan pendidikan perlu memperkuat SDM yang mumpuni untuk program berkebutuhan khusus.

Penutup 

Kurikulum merdeka akan membantu guru untuk merancang pembelajaran yang lebih menyenangkan dan bermakna bagi murid. Pembelajaran yang menumbuhkembangkan anak secara menyeluruh untuk menjadi pelajar pancasila yang memiliki identitas keindonesiaan yang kuat dan siap menjawab tantangan masa depannya.

#PusdatinKemendikbudristek
#BLPTKemendikbudristek
#MerdekaBelajar
#PembaTIK2023
#SahabatTeknologiKemendikbudristek
#PMM

Posting Komentar